Program Pengembangan Penghidupan Masyarakat yang Inklusif di Perdesaan Kawasan Timur Indonesia (Program BangKIT) adalah program Kerja sama Bank Dunia dengan Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (Yayasan BaKTI). Program ini didanai oleh Pemerintah Jepang melalui Japan Social Development Fund (JSDF) yang diadministrasi oleh Bank Dunia dan diimplementasikan oleh Yayasan BaKTI.
Program BangKIT bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap peluang penghidupan bagi masyarakat yang rentan terhadap kemiskinan dan kerawanan pangan di kawasan timur Indonesia. Untuk mencapai tujuan peningkatan penghidupan tersebut program ini mengembangkan model peningkatan penghidupan masyarakat desa yang dihasilkan melalui mekanisme perencanaan berbasis masyarakat yang partisipatif dan terintegrasi dengan sistem perencanaan desa.
Program BangKIT bekerja dengan menggunakan pendekatan inklusif dan melibatkan seluruh masyarakat untuk memperkuat ekonomi desa dan sistem pangan. Kegiatan-kegiatan program BangKIT sendiri diarahkan untuk memperkuat kapasitas masyarakat dan pemerintah desa dalam membuat perencanaan dan pelaksanaan pengembangan mata pencaharian, memperkuat kapasitas pemerintah kabupaten dalam mendukung dan memfasilitasi upaya pengembangan mata pencaharian di desa, dan mengembangkan mekanisme yang praktis bagi masyarakat dan pemerintah desa untuk merencanakan pengembangan penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat desa.
Program BangKIT mulanya dilaksanakan di 70 desa desa yang ada di dua kabupaten di kawasan timur Indonesia yaitu 30 desa di Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku dan 40 desa yang terletak di Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada Oktober 2024, terdapat penambahan desa yang mereplikasi kegiatan program yaitu 4 desa di Kabupaten Seram Bagian Timur dan 9 desa di Kabupaten Sumba Barat Daya sehingga pada pertengahan tahun 2025 sebanyak 83 desa intervensi program di dua kabupaten tersebut.